Jotun dimulai sebagai penyedia cat dan perlengkapan laut di Sandefjord, Norwegia pada awal 1920-an. Sandefjord adalah pangkalan yang populer untuk kapal penangkap ikan paus, yang biasanya diletakkan di pelabuhan setiap musim panas untuk perbaikan dan pemeliharaan. Pendiri perusahaan, Odd Gleditsch telah bekerja di kapal penangkap ikan paus dan merasa ada permintaan untuk penyedia semacam itu di kota perburuan paus ini. Pada masa itu, toko cat biasanya menjual pigmen, terpentin, dan minyak biji rami secara terpisah kepada pembeli untuk membeli dan mencampurnya.
Odd berhenti berlayar dan membuka toko di Sandefjord untuk menjual cat dan perbekalan, tetapi segera merasa ada permintaan untuk cat siap pakai. Dia membeli sebuah pabrik manufaktur kimia kecil bernama Jotun pada tahun 1926. Pada awal tahun 1930-an, perusahaan tersebut membuat cat siap pakai pertama yang disebut Arcanol yang dia pasarkan kepada pemilik kapal dan galangan kapal, sebuah strategi yang terus diinvestasikan oleh Jotun. Tahun 1920-an dan 30-an terjadi perkembangan yang segnifikan dalam perkapalan Norwegia, terutama dalam armada kargo kering dan kapal tankernya dan Jotun akan memanfaatkan hal ini.
Produk Jotun meliputi Coating Marine, Protective Coating, Powder Coating dan Cat Decorative. Jotun telah dipercaya untuk melestarikan menara Eifel di Paris, melindungi bangunan tertinggi di dunia “Burj Khalifah” di Dubai yang berketinggian lebih 818 meter. Jotun berkecimpung di Indonesia sejak pertengahan 80-an dengan mengimpor cat dari Malaysia dan Singapura untuk pasar cat kapal dan protective. Jotun mendirikan fasilitas lokal pada 1990. Kini Jotun memiliki dua fasilitas produksi di Indonesia, Powder Coating di Legok, Tangerang dan pabrik cat Liquid di MM2100, Cibitung, Bekasi.
Contoh Pengaplikasian Produk Jotun Pada Ruangan